Kiat-Kiat Memilih Co-Founder dan Partner Bisnis
Ikhtisar
- Untuk memilih partner bisnis, carilah orang yang memiliki skill yang tidak kamu miliki. Pastikan pula ia lebih berpengalaman darimu.
- Kamu juga perlu mencari tahu latar belakang calon partnermu, seperti visi, gaya bekerja, track record dan sebagainya.
- Untuk memudahkanmu mencari partner, kamu bisa memanfaatkan “business partner statement” sebagai alat bantu
Membesarkan perusahaan tidak bisa kamu lakukan sendirian. Tidak peduli apakah kamu seorang entrepreneur baru, atau veteran yang berpengalaman, akan ada titik di mana kamu butuh partner atau co-founder untuk diajak bekerja sama. Sebagai manusia kita memiliki kemampuan, waktu, serta energi yang terbatas, jadi kita butuh orang lain untuk membantu kita.
Mencari partner bisnis, apalagi co-founder perusahaan, butuh pertimbangan yang matang. Bahkan salah satu anekdot populer di dunia startup mengatakan bahwa mencari partner itu bagaikan mencari pasangan hidup. Pertimbangan tersebut meliputi banyak hal yang berkaitan dengan kelebihan, kekurangan, hingga track record masing-masing pihak. Berikut ini penjelasannya.
Temukan orang yang melengkapimu
Prinsip dasar mencari partner sebenarnya sederhana: carilah orang yang memiliki apa yang tidak kamu miliki. Ini terutama penting bila kamu masih baru memulai. Carilah orang yang lebih berpengalaman, sehingga kamu bisa belajar darinya. Adanya partner yang berpengalaman juga bisa membantu menumbuhkan kepercayaan dalam diri investor.
Pengalaman yang perlu kamu pertimbangkan bisa dibagi dalam tiga unsur, yaitu:
- Keahlian. Carilah partner dengan keahlian berbeda. Bila kamu programmer, carilah seorang marketer. Bila kamu penulis, carilah seorang ilustrator. Dan sebagainya.
- Koneksi. Jangan mencari partner dari lingkungan yang itu-itu saja. Manfaatkan partner untuk mendapatkan kenalan yang sebelumnya tidak kamu punya.
- Ide. Satu kepala lebih baik daripada dua. Cari orang yang bisa menawarkan sudut pandang berbeda, sehingga memunculkan gagasan-gagasan berbeda pula.
Kenali latar belakang partnermu
Selain mempertimbangkan pengalaman, mengenal partner secara personal juga sangat penting. Ini akan menentukan apakah kalian bisa bekerja sama dalam jangka panjang atau tidak. Bila kamu merasa tidak nyaman ada di dekat seseorang, jangan jadikan ia sebagai partner.
Mengenal di sini bukan hanya soal pertemanan. Kamu harus mengenalnya secara profesional juga. Pertimbangkan lima faktor di bawah ketika mengecek profesionalitas partner:
- Kepercayaan. Partnermu akan menjadi orang yang menopang bisnismu. Pastikan ia adalah orang terpercaya yang punya track record bersih.
- Gaya bekerja. Bila kamu suka bekerja di malam hari, sementara partnermu suka bekerja di pagi hari, kalian mungkin akan mengalami masalah. Gaya kerja ini tak harus sama, hanya saja kamu harus tahu bagaimana cara koordinasi dan kerja sama yang optimal.
- Penanganan konflik. Dalam berpartner, pasti akan muncul perbedaan pendapat. Baik kamu maupun partnermu haruslah jujur dan terbuka dalam memberi atau menerima feedback. Cari orang dengan gaya komunikasi yang cocok denganmu.
- Visi. Perbedaan visi adalah hal yang paling sering menimbulkan perpecahan di kalangan founder. Tentukan visi dari awal dan jangan kompromi. Apakah kamu ingin fokus di satu bidang, atau ingin melakukan diversifikasi? Apa target yang menjadi prioritas, dan bagaimana mencapainya?
- Sejarah. Selain masalah kepercayaan, track recod bisa membantumu mempelajari banyak hal lain. Mungkin partnermu pernah memiliki bisnis namun gagal. Mengapa dia gagal? Tanyakan kesan dari orang-orang yang pernah bekerja dengannya. Bila ada yang tidak menyukainya, cari tahu mengapa. Hal-hal simpel seperti cara dia menulis di media sosial, atau pandangan politik, bisa berdampak besar.
Buat perjanjian resmi
Setelah menemukan partner atau co-founder yang tepat, hal berikutnya yang perlu kamu lakukan adalah membuat perjanjian. Perjanjian ini sangat penting, karena bisa mempengaruhi kondisi perusahaan di jangka panjang. Jangan ragu untuk konsultasi ke ahli hukum atau pengacara ketika melakukannya.
Akan ada banyak hal yang perlu kamu pikirkan, tapi dua hal terpenting adalah:
- Struktur kepemilikan perusahaan
- Pembagian keuntungan dan saham
Tanyakan pada diri kalian, apa yang akan terjadi bila salah satu meninggalkan perusahaan? Kepercayaan memang penting, tapi “hitam di atas putih” juga tak kalah penting.
Untuk memudahkanmu mencari partner, kamu bisa memanfaatkan “business partner statement” sebagai alat bantu. Business partner statement adalah pernyataan singkat yang akan menjadi panduanmu dalam mencari partner. Cukup isi titik-titik di bawah untuk menciptakan business partner statement milikmu sendiri. Selamat mencari partner!
Business Partner Statement:
“Lingkungan kerja ideal bagi saya adalah lingkungan yang (………) dan (………). Saya tidak ingin memiliki partner yang (………). Keahlian saya adalah (………), dan saya ingin partner yang melengkapinya dengan keahlian (………).”
Sumber: Google Primer
(Diedit oleh Septa Mellina)
The post Kiat-Kiat Memilih Co-Founder dan Partner Bisnis appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: TechinAsia