Panduan Lengkap Mencegah Pelecehan Seksual di Dunia Startup dan Teknologi
Dalam beberapa minggu terakhir, muncul berbagai kasus pelecehan seksual yang melibatkan para investor modal ventura, mulai dari investor Uber Chris Sacca, Co-Founder 500 Startups Dave McClure, hingga pemilik Binary Capital Justin Caldbeck. Hal ini pun memicu diskusi tentang bagaimana seharusnya kita bersikap, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa kamu lakukan.
Aturan tanpa toleransi
Menurut Co-Founder LinkedIn Reid Hoffman, harus ada aturan yang tidak memberi toleransi kepada tindakan pelecehan seksual:
- Investor modal ventura (VC) harus mengerti kalau posisi moral mereka di hadapan para founder startup mirip dengan posisi seorang manajer di hadapan karyawannya, atau posisi guru di hadapan murid-muridnya. Itulah mengapa, begitu kamu mulai mendiskusikan kemungkinan pemberian investasi kepada seorang founder, tidak boleh ada rayuan seksual dengan cara apa pun.
- Jika kamu melihat seorang VC yang bersikap tidak wajar, segera beritahu kepada rekanmu. Hal ini serupa dengan ketika kamu melihat seorang manajer bersikap tidak wajar dengan bawahannya, atau seorang guru kepada muridnya.
- VC yang menganggap serius masalah ini harus segera menghentikan hubungan bisnis dengan VC yang melakukan tindakan tersebut. Pemberi dana dari perusahaan modal ventura (Limited Partner) harus berhenti memberikan uang mereka. Founder startup, baik pria maupun wanita, harus berhenti meminta investasi kepada VC tersebut.
Perusahaan modal ventura Foundry Group juga mempunyai aturan serupa, yang menyebutkan:
- Segala bentuk tuduhan pelecehan seksual di dalam startup yang kami beri investasi akan lekas diinvestigasi, agar bisa selesai secepat mungkin. Jika tuduhan tersebut benar, kami akan meminta sang pelaku untuk segera dikeluarkan, apapun posisinya.
- Segala bentuk tuduhan pelecehan seksual oleh staf VC yang kami beri investasi, akan lekas masuk ke proses investigasi, agar bisa selesai secepat mungkin. Jika tuduhan tersebut benar, kami akan meminta sang pelaku untuk segera mendapat sanksi pemecatan, apa pun posisinya. Jika sang pelaku merupakan seorang General Partner, kami tetap akan memintanya mengundurkan diri. Jika ia menolak, maki kami akan mengajak Limited Partner lain untuk memecatnya secara resmi.
Aturan yang sedikit longgar
Beberapa pihak memilih aturan dengan hukuman yang lebih ringan, karena menurut mereka pelecehan seksual mempunyai beberapa tingkatan, mulai dari rayuan yang tidak pantas, hingga penyerangan seksual.
Brittany Laughlin, seorang Partner di Lattice VC, menyarankan hukuman yang lebih berat bagi pelaku yang melakukan tindakan tersebut berulang kali:
- Tidak boleh ada pelecehan di tempat kerja. Dilarang melakukan rabaan, pendekatan seksual yang tidak diinginkan, bahasa yang berbau pelecehan, atau celaan berdasarkan jenis kelamin atau ras. Lebih jelas, baca panduan EEOC. Jika ada pelecehan yang terjadi, laporkan.
- Aturan ini juga berlaku di luar kantor. Setiap lokasi pertemuan yang berhubungan dengan pekerjaan, mulai dari ruang pertemuan hingga lobi hotel, akan dikategorikan sebagai tempat kerja, dan aturan ini tetap berlaku.
- Ungkap hubungan pribadi kalian. Konflik kepentingan yang terkait dengan hubungan pribadi harus diungkapkan sebelum, selama, atau sesudah investasi terjadi. Jika kamu tidak yakin dengan status hubungan kamu dengan orang lain, komunikasikan dengan jelas.
- Setiap insiden harus dilaporkan, baik dengan menyertakan nama atau tidak. Setiap insiden akan dicatat dan dilaporkan kepada sang pelaku. Laporan kamu akan tetap dicatat, baik jika kamu merupakan korban atau hanya saksi.
- Buat tanggapan secepat mungkin. Setelah insiden tersebut diberitahukan kepada sang pelaku, akan ada diskusi yang tercatat dengan tim manajemen, hingga rekan kerja. Tanggapan tersebut bisa berupa: surat permohonan maaf, laporan tertulis tentang pelecehan tersebut serta langkah untuk mencegah terjadinya hal yang sama, atau permohonan untuk konsultasi profesional.
- Tindakan yang berulang akan mendapat hukuman yang lebih berat. Jika tindakan yang sama terus terjadi setelah ada peringatan, maka perusahaan akan mengambil tindakan tambahan agar sang pelaku bisa mendapat bantuan konsultasi atau dikeluarkan dari perusahaan. Perusahaan akan mengumumkan insiden tersebut untuk mencegah terjadinya hal yang sama di kemudian hari.
- Kondisi mabuk bukanlah alasan. Aturan ini tetap berlaku meski kamu tengah terpengaruh alkohol atau zat lainnya. Jika kamu tidak bisa bersikap sepantasnya ketika mabuk, jangan minum alkohol atau lebih baik tidak ikut bergabung di acara tersebut.
Beda tingkatan pelecehan seksual
Mantan CEO MaGIC Cheryl Yeoh, yang juga merupakan korban dari pelecehan seksual yang dilakukan McClure, menyatakan ada empat tindakan yang perlu dilakukan untuk mencegah pelecehan seksual. Di dalamnya, ia juga menjelaskan beberapa tingkatan pelecehan seksual yang masing-masing harus mendapat perlakuan berbeda:
Langkah 1: Deskripsikan dengan jelas perbedaan tingkat pelecehan seksual dalam aturan perusahaan.
Level A: Pelecehan dengan ucapan
- Komentar, ucapan, atau masukan yang tidak pantas, yang membuat orang lain merasa tidak aman atau tidak nyaman. (Contohnya di kasus Sarah Kunst).
- Pernyataan atau tindakan seksis, yang menghina atau merendahkan derajat wanita secara umum (Contohnya dengan ucapan yang menghina, candaan atau humor cabul tentang seks dan wanita).
Level B: Rayuan seksual atau tindakan menggoda
- Rayuan yang tidak diinginkan, tidak pantas, dan menyerang, menandakan kalau pendekatan seksual telah terjadi. (Seperti undangan seksual “maukah kamu tidur bersamaku atau datang ke kamar hotelku,” berulang kali mengundang makan malam, minum bersama, kencan, hingga mengirimkan pesan dan menelepon secara terus menerus)
Level C: Menyuap atau melakukan pemaksaan seksual
- Permohonan untuk melakukan aktivitas seksual dengan janji memberikan hadiah (seperti investasi dan perjanjian kerja sama); rayuan tersebut bisa dilakukan secara terbuka maupun tersirat.
- Pemaksaan untuk melakukan aktivitas seksual dengan mengancam akan memberikan hukuman; seperti dengan evaluasi performa yang kurang baik, menahan waktu promosi, atau pemecatan.
Level D: Gangguan seksual
- Pendekatan fisik dan gangguan seksual yang tidak diinginkan (seperti pemaksaan sentuhan, pelukan, ciuman), atau penyerangan seksual.
Tersedianya keterangan seperti ini akan menjelaskan batasan seperti apa yang telah dilanggar oleh kedua belah pihak, dan memudahkan sang korban untuk melaporkan insiden tanpa rasa takut harus mengulangi ucapan sang pelaku kata demi kata.
Perusahaan bisa menetapkan tingkatan A hingga D dengan cara mereka sendiri, atau bahkan membuat aturan standar untuk keseluruhan industri. Usaha ini membutuhkan komite bersama yang bisa menetapkan hal ini dengan cara yang bijak. Untuk membantu, kamu bisa melihat aturan lokal terkait apa yang disebut sebagai pelecehan seksual.
Tindakan 2: Buat sebuah jalur pelaporan yang aman
Untuk membuat jalur pelaporan yang aman, harus ada platform khusus yang memungkinkan setiap insiden untuk dilaporkan tanpa ada penolakan. Sang korban harus bisa menceritakan secara lengkap apa yang terjadi, dan mengirimkannya kepada sang pelaku agar ia tahu kalau tindakan tersebut tidak pantas.
Insiden tersebut harus menjadi sebuah data, bukan tuduhan. Sangat mudah untuk tidak mempercayai sebuah cerita, apalagi jika kamu mengenal sang pelaku secara pribadi dan menganggapnya tidak mungkin melakukan hal tersebut. Namun fungsi dari pencatatan data ini hanyalah sebagai peringatan kalau tindakan tersebut tidak baik. Jika perlakuan serupa terjadi berulang kali, baru perusahaan harus mengambil tindakan tegas dan melakukan investigasi lebih serius.
Jalur ini harus terbuka, dan bisa diakses oleh orang-orang di jajaran pimpinan perusahaan, agar semua orang mengetahui seberapa serius perusahaan menanggapi setiap masalah.
Tindakan 3: Latih para VC dan founder startup untuk mengidentifikasikan dan melaporkan berbagai jenis pelecehan seksual
Membuat dan menjelaskan sebuah aturan tidaklah cukup. Perusahaan harus melakukan pelatihan yang cukup, tidak hanya kepada investor dan staf, namun juga kepada para founder dari startup portofolio mereka.
Mengingat begitu tersembunyinya tindakan ini (terkadang seseorang melakukannya tanpa sadar), harus ada beberapa jenis pelatihan yang dilakukan. Hal ini berfungsi untuk mencegah penyalahgunaan wewenang yang bisa berujung pada pelecehan seksual.
Pendiri dan pimpinan perusahaan harus secara terbuka menyampaikan komitmen mereka untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual di tempat kerja.
Tindakan 4: Mengadakan survei pelecehan seksual
Sebuah perusahaan modal ventura harus melakukan survei secara rutin untuk para founder mereka, baik pria maupun wanita, untuk mengetahui jika mereka pernah mengalami pelecehan seksual.
Secara terpisah, mereka juga harus bertanya pada para Partner, Associate, hingga staf mereka tentang tindakan apa yang bisa diterima, dan tindakan apa yang melampaui batas. Hal ini penting untuk menyadarkan dan mengingatkan mereka tentang konsekuensi berat yang menanti apabila mereka melanggar aturan tersebut.
Aturan untuk para modal ventura
Kelompok pendampingan founder asal Singapura Female Founders juga mempunyai beberapa tip tentang bagaimana seharusnya para VC memperlakukan founder wanita:
- Pendekatan seksual – Jangan merayu mereka, baik ketika mereka melakukan pitching atau ketika mereka telah menjadi startup portofolio kamu.
- Jangan menganggap wanita sebagai objek – Jangan berkomentar tentang tubuh, penampilan, dan daya tarik seksual mereka. Bahkan jika kamu menganggapnya lucu.
- Jangan paksakan kekuasaan – Jika mereka menolak untuk bertemu dan minum alkohol hingga larut malam, jangan paksa mereka untuk berkata ya.
- Hindari bias – Nilai rencana bisnis tanpa memperhitungkan jenis kelamin, ras, agama, hingga usia dari sang founder.
- Hargai kehidupan pribadi mereka – Jangan menanyakan apakah mereka bisa seimbang dalam mengurus pekerjaan dan keluarga.
- Jangan meminta kompensasi – Jangan menawarkan investasi untuk startup mereka agar kamu bisa tidur dengan mereka.
- Jujur – Jika kamu telah melakukan hal-hal di atas, dan orang lain mengetahuinya, tulis permohonan maaf dengan tulus. Jangan gunakan agensi PR untuk masalah ini.
- Jangan membalas dendam – Jangan mengancam untuk melakukan pembalasan terhadap founder wanita yang membuat pengakuan.
- Jangan memberi dukungan – Jika kamu melihat orang lain di perusahaan kamu atau VC lain melakukan hal tersebut, jangan hadiri pesta mereka, dan jangan melakukan investasi bersama dengan mereka.
- Dorong perubahan – Dukung wanita di perusahaan kamu, pastikan ada setidaknya satu wanita dalam penentuan keputusan investasi. Bawa wanita untuk menjadi Managing Partner. Hal ini akan mengubah budaya perusahaan kamu.
Berikut ini adalah empat hal yang harus diingat para founder wanita ketika bekerja dengan para VC:
- Kenali hal yang tidak wajar – Tetap siap dan siaga dalam segala interaksi. Jika seorang VC mengajak kamu untuk minum alkohol atau bertemu di sebuah hotel, jelaskan kalau kamu tidak nyaman dengan lokasi tersebut dan lebih suka bertemu di kantor atau ketika ada orang lain yang bersama kamu.
- Tunjukkan tindakan tersebut – Lakukan interupsi jika kamu merasa pembicaraan sudah tidak nyaman. Tanya padanya apakah ia akan melakukan hal yang sama kepada founder pria, atau minta dia untuk melihat dari sudut pandang kamu.
- Beri penjelasan – Diskusikan secara terbuka bagaimana kamu merasa diperlakukan tidak baik. Kamu tidak hanya menunjukkan kalau kamu bisa menghadapi situasi sulit, namun kamu juga bisa membantu sang pelaku untuk mengubah cara mereka memperlakukan wanita di kemudian hari.
- Ceritakan kepada orang lain – Jika kamu merasa tidak dihormati sebagai founder wanita, hubungi kelompok yang bisa memberi dukungan, seperti Female Founders, Crib, hingga Girls in Tech.
(Artikel ini pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Inggris oleh Terrence Lee, Informasi di dalamnya telah diterjemahkan dan dimodifikasi. Diedit oleh Pradipta Nugrahanto; Sumber gambar: Pixabay)
The post Panduan Lengkap Mencegah Pelecehan Seksual di Dunia Startup dan Teknologi appeared first on Tech in Asia Indonesia.
Source: TechinAsia